Aku, Mbak Linda dan Suaminya - 5
Yuni biarkan Mas Hadi masukkan tangannya di dalam pakaian Yuni. Justru Yuni makin bertumpu pada badanku serta seolah-olah menyodorkan payudaranya untuk diremas Mas Hadi. Lihat itu Mas Hadi terlihat makin bergairah. Mas Hadi langsung buka pakaian Yuni. Rupanya Yuni dari rumah menyengaja tidak menggunakan BH, hingga langsung terlihat payudaranya yang indah.
Mas Hadi langsung menciumi bibir Yuni di hadapanku. Yunipun membalas ciuman kakak iparnya. Awalannya saya berasa cemburu pacarku digituin di depanku. Tetapi semakin lama saya jadi terlatih serta nikmati apakah yang kulihat ini. Yuni serta Mas Hadi terus berciuman serta sama-sama melumat bibir di depanku. Sesaat Mbak Linda cuma tersenyum melihat adegan itu. Yuni telah 1/2 bugil. Saat ini Mas Hadi mulai menciumi payudara Yuni. Yuni biarkan saja payudaranya diciumi serta disedot kiri kanan. Selanjutnya Mas Hadi mulai melepas celana panjang yang di gunakan Yuni, sampai ia cuma menggunakan celana dalam saja. Tetapi celana dalamnya langsung juga dilepaskan Mas Hadi, sampai Yuni betul-betul bugil.
"Wah.. badanmu betul-betul indah Yuni.. Sebetulnya telah lama saya ingin meniduri kamu." kata Mas Hadi dengan penuh nafsu.
Mas Hadi lalu menjilati memek Yuni. Yuni cuma menjerit suka
"Awww.. enak Mas.. terus.." tuturnya.
Saya yang lihat adegan itu jadi terangsang . Tanganku mulai meremas-remas payudara Yuni dari belakang. Jadi sesaat Mas Hadi menjilati memeknya dari depan saya meremas-remas payudaranya dari belakang. Mbak Linda masih duduk ditempatnya serta kelihatannya ia juga mulai terangsang. Tetapi ia keliatannya masih ingin lihat dahulu.
"Yuni, katamu dahulu ingin dimasuki kontol cowok dua orang sekaligus juga, saat ini kesempatanmu ya.." kata Mbak Linda.
"Ya Mbak.. bagaimana sich rasa-rasanya ya.. saat ini Mbak diam dahulu dari sana ya.." kata Yuni dengan mata yang terpejam serta nafas terengah-engah.
Tanganku terus meremas-remas payudara Yuni sesaat Mas hadi masih asyik menjilati memek Yuni. Selanjutnya Mas Hadi melepaskan semua bajunya sampai betul-betul bugil seperti Yuni. Mas Hadi lalu menyodorkan kontolnya ke Yuni. Yuni langsung mengulum kontol kakak iparnya. Mas Hadi cuma merem melek saja.
"Ahh.. enak Yun.." kata Mas Hadi.
Saya tidak tahan lagi. Saya langsung berdiri serta buka bajuku sampai bugil. Sesaat Yuni saat ini bertumpu di sofa sekalian mengisap kontol Mas Hadi. Selanjutnya saya langsung menyodorkan kontolku ke mulut Yuni. Yuni menyambutnya serta mengisapnya berganti-gantian dengan kontol Mas Hadi.
Pada akhirnya Mas Hadi mulai menindih badan Yuni serta masukkan kontolnya di dalam memek Yuni. Yuni cuma menjerit kecil saja.
"Awww.. enak Mas.." tuturnya lagi.
Mas Hadi mulai memaju-mundurkan pantatnya serta Yuni makin mengangkangkan kakinya. Sesaat mulutnya asyik mengulum kontolku yang makin tegang. Mas hadi terus menggoyang Yuni dari atas serta Yuni terus mengulum-ngulum kontolku dengan semangat. Selanjutnya Mas Hadi memerintah Yuni menungging. Yuni juga menurutinya. Mas Hadi lalu masukkan kontolnya dari belakang serta Yuni kembali lagi masukkan kontolku di dalam mulutnya. Tepat adegan waktu saya meniduri Mbak Linda di depan suaminya dahulu. Tidak lama badan Mas Hadi terlihat menegang sinyal ia ingin orgasme. Betul saja Mas Hadi memasukkan kontolnya dalam-dalam di dalam memek Yuni. Akupun terasanya ingin keluar karena kontolku disedot oleh Yuni. Bertepatan dengan itu Yunipun terlihat ingin orgasme. Badannya menegang. Saya lalu memegangi kepala Yuni serta memasukkan kontolku di dalam mulutnya. Pada akhirnya Mas Hadi, saya serta Yuni keluar dengan cara bertepatan.
Kami terduduk di sofa. Yuni serta Mas Hadi tersandar di sofa. Begitupun denganku. Mbak Linda yang dari barusan lihat saja mulai dekati Mas Hadi serta mengulum sisia sperma yang melekat di penisnya. Kemudian Mbak Linda mengulum kontolku serta bersihkan tersisa sperma yang menmpel dikontolku serta menelan semua sperma yang sudah dijilatnya barusan. Selanjutnya ia jongkok di depan Yuni yang duduk mengangkang dengan mata terpejam. Mbak Linda selanjutnya menjilati memek Yuni yang sarat dengan sperma.
Kulihat Yuni cukup terkejut yang dilaksanakan kakaknya.
"Ahh.. Mbak ngapain Mbak..?" kata Yuni lagi.
Tetapi Mbak Linda tidak mengacuhkan Yuni, ia tetap menjilati memek adiknya itu. Pada akhirnya kemungkinan sebab enak, Yuni biarkan saja memeknya dijilati kakaknya. Saya serta Mas Hadi cuma memerhatikan adegan itu. Semakin lama kontolku serta kontol Mas Hadi tegang lagi.
Saya langsung menggerayangi badan Mbak Linda yang sedang menjilati memek adiknya. Saya lalu buka semua baju Mbak Linda sampai bugil. Selanjutnya saya menyodorkan kontolku yang telah tegang ke mulut Mbak Linda serta Mbak Linda mengisap-hisap kontolku. Disamping itu Mas Hadi duduk di sofa serta memerintah Yuni duduk di pangkuannya. Yuni lalu mengangkangkan kakinya serta arahkan kontol Mas Hadi di dalam memeknya. Saya jadi tidak sabar ingin kembali lagi merasai memek Mbak Linda.
Saya duduk selain Mas Hadi serta memerintah Mbak Linda lakukan hal sama dengan Yuni. Mbak Linda mengangkangkan kakinya serta masukkan kontolku di dalam memeknya. Pada akhirnya kami lakukan hubungan seksual dengan duduk berdampingan. Saya terus menciumi serta mengisap payudara Mbak Linda. Begitupun dengan Mas Hadi masih asyik mengisap payudara Yuni berganti-gantian kiri kanan. Lama kami lakukan hal itu.
"Mas kita giliran yuk.." kata Yuni pada Mas Hadi.
Mas hadi cuma mengangguk saja serta melepas kontolnya dari memek Yuni. Saya lakukan hal sama. Mbak Linda mulai lakukan hal barusan dengan suaminya, begitupun saya dengan Yuni.
Cukup lama kami lakukan style itu. Kami dapat sama-sama lihat pasangan lain dengan goyangan pinggul yang semakin merangsang. Tidak lama kamipun mulai merasai pertanda ingin keluar. Serta pada akhirnya kamipun keluar hampir bertepatan. Kamipun terkulai lemas di sofa.
Demikian, pada saat itu saya dapat juga kembali lagi meniduri Yuni serta Mbak Linda berganti-gantian. Begitupun dengan Mas Hadi, meniduri Yuni serta Mbak Linda berganti-gantian. Serta satu waktu saya ajak Yuni ke rumah Sonya. Dari sana saya dapat juga nikmati badan Yuni serta Sonya sekaligus juga.
*****
Serta demikian dahulu ceritaku ini, lain waktu akan kulanjutkan lagi. Buat anda yang ingin kirim e-mail atau untuk sama-sama berganti narasi serta pengalaman silakan hubungi saya di alamat e-mail berikut ini. Tiap e-mail yang diantar tentu saya balas. Terima Kasih.
Tamat Artikel Berkaitan